Ini sebuah program yang awalnya dari pertemuan antar Menteri Kesehatan sedunia, 1 Desember 1988. Tujuannya, supaya ada perhatian serius terhadap wabah ini.
Data yang dilansir Komisi Penanggulangan AIDS sekitar pertengahan tahun lalu, jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia naik 100 persen, dengan prediksi sampai akhir 2007 ini. Sementara provinsi DKI Jakarta dan Papua, menenmpati peringkat pertama penderita HIV/AIDS terbanyak di Indonesia. Jawa Barat di urutan kedua. Jatim dan lain-lain datanya menyusul.
Di Madiun, penderita penyakit ini didominasi pelajar, dengan 51 persen pelajar SMA, 26 persen pelajar SMP, bahkan adik-adik di SD pun sudah ada yang terjangkit virus perapuh kekebalan tubuh ini, dengan angka 11 persen. Dan untuk kalangan mahasiswa di Madiun, angka penelitian menunjukkan 11 persen.
Menyikapi hal ini, ada satu keprihatinan dari Buya Mas’oet Abidin, Ketua Dewan Dakwah Indonesia Sumatera Barat. Buya mengatakan, banyaknya usia produktif terjangkit HIV/AIDS di Indonesia, menunjukkan pergaulan bebas sudah sulit dikendalikan. Pergaulan bebas di masyarakat terutama usia produktif, udah bener-bener bebas bas baaass… Dan ironisnya, alasan-alasan global seperti HAM, gaya hidup, paham liberal, termasuk globalisasi, selalu menjadi tameng pembenaran gaya hidup yang dianggap “masa kini”, bahkan dulu ada survei Deteksi (bukan si Dion nih!), mudah-mudahan ingatan saya betul. yang menyebut, ada jargon pacaran kalo nggak em-el, berarti nggak oke…
Nah, ternyata gaya hidup jadul, yang baru saling tempel kelingking aja girangnya udah setengah mati, kadang-kadang indah juga. Makanya kenapa banyak orangtua menyesalkan gaya hidup sekarang, terutama kalau dibandingkan dengan masa-masa muda mereka. Ah…sudahlah…ini kan masa kini. Tapi, apa iya masa kini harus identik dengan sex bebas, kumpul kebo (kayak pengakuan salah satu artis Indonesia, yang ngaku hidup bersama tanpa ikatan pernikahan dengan seorang bule), atau hidup dengan Napza???
December 1st, 2007 at 06:15
Wah, bahkan anak SD sudah ada yang terjangkit?
December 1st, 2007 at 06:36
*terheran-heran anak kecil sudah ada terjangkit virus aids*
iyah benar yah perilaku sekarang sudah menunjuk ke seks bebas, hamil sebelum nikah sudah dianggap biasa, padahal semua itu pemicu AIDS secara tidak langsung.
December 1st, 2007 at 07:37
brantas aids in aids day!!!
December 1st, 2007 at 07:42
iya mas yuki, sekarang ini cah cilik2 ae pacarane minimal ciuman bibir.. minimal iku.. paling sebulan kemudian dah coba2 ML.. yang bikin risih tuh aktifitas sex di atas motor: jaket dibalik, tangan si cewek beraksi! aku pernah mergoki 2 kali di perempatan, pas berhenti, tiba2 jaket tersingkap! wakz… *wes gak tak terusno*
buat yang belum merit, ayo pegang prinsip ini: NO nge-SEX!
buat yang udah terlanjur, monggo segera tobat..
selamat hari AIDS! *bukan karena kita bangga, tapi karena kita peduli, semoga lingkungan kita bebas dari AIDS*
December 1st, 2007 at 07:44
@ mas cempluk: wah yo ra iso yen mbrantas aids mung sedino thok, mas! mesthino yo bendino! *mode oon on*
December 1st, 2007 at 08:08
Selamat Hari AIDS sedunia ya.
Cepet bener mas Yuki posting, aku mau posting eh tapi diduluin.
Ya sudah intinya: jangan jauhi mereka, tapi dekati dengan hati! 😉
December 1st, 2007 at 08:46
bnEr tuh evelynpy,,
klo kita dekati dg emosi mereka akan makin menjadi – jadi..
December 1st, 2007 at 08:54
@ mas cempluk: kalo diberantas.. Susah… Tapi kalo langkah untuk mengurangi penderita Aids mungkin belum terlambat… Peranan pemerintah dan orang tua serta lingkungan di sekitar sangat diperlukan…
December 1st, 2007 at 10:38
kalo anak kecil yang terjangkit AIDS itu mungkin gara2 turunan dari sang Ibu ato sang Ayah… 🙁
December 1st, 2007 at 11:48
[…] tak paham betul dengan hari AIDS sedunia, ini gara-gara tulisan mas Yuki di TPC yang menyoal AIDS korelasinya dengan kehidupan masa kini yang menghalalkan em-el sebagai salah satu […]
December 1st, 2007 at 12:01
wah klo anak es-de kena AIDS apa juga gara2 free sex? parah ni, bahkan tadi baca di koran klo ketika penderita AIDS didunia menurun, eh di indonesia malah meningkat… .
-perangi virusnya, bukan orangnya-
December 1st, 2007 at 12:33
TAMBAHAN:
*tadi pas nulis comment diobrak chiw diajak brkt ke
sonora*
masalah sex bebas di kalangan remaja, survey Deteksi Jawa
Pos beberapa waktu lalu membuktikan: bioskop merupakan
tempat favorit untuk memulai coba2.. biasanya kedua, di
rumah katika ortu kerja.. ketiga, di dalam mobil! banyak
remaja usia sekolah yang melakukan aktifitas sex di dalam
mobil, mulai sekedar ciuman, oral sex, hingga penetrasi!!!
(apalagi usia kuliah dan kerja!)
buat yang udah merit, ayo setia ke pasangan, jangan coba2!
(kata iklan: mBuat anak kok coba2?!!)
yakinlah kalo kita lurus-lurus saja tidak akan terkena
AIDS!
December 1st, 2007 at 17:20
termasuk kampanye kondom itu, sama aja menghalalkan maksiat, so sama aja lagi menyebarkan AIDS.
@ dion koq tau banyak? pengalaman yah? hahahaha*kabor…*
December 1st, 2007 at 18:50
kadang-kadang dilema juga sih. kampanye kondom, katanya melegalkan seks bebas. Padahal kondom itu hanya untuk yang udah bener-bener kebablasan dan punya resiko kejangkit HIV, kayak pelaut luar negeri yang emang doyan gituan, atau emang yang bener-bener seperti pecandu narkoba. Tapi buat yang belum seperti itu yaaa jangan coba-coba deh. Soalnya kalo dah kejadian, trus malah membuahkan “hasil” baru deh bingung.
December 1st, 2007 at 20:11
@ magma: mas! kerusakan itu akibat ulah manusia, virus HIV itu ada juga karena ulah manusia nyang aneh2, maka yang diperangi itu bukan manusianya juga bukan virusnya, tapi perilakunya..!! kalo perilakunya bener, gak bakalan muncul yang aneh2..
kalo kelakuannya bener, percaya saya, HIV musnah dengan sendirinya..
December 1st, 2007 at 23:04
[…] si Itik yang Gak Gedhe Gedhe 3. Pak Gempur Sang Guru Penyebar Candu 4. Si Miss Komen Chikachu 5. Mas Yuki di TPC 6. The […]
December 1st, 2007 at 23:26
*ngecek trekbek aja*
yay! sudah sampe…
*joged joged*
ei… min admin… benerin bug-nya donk… masa hurupnya segede biji jagung gini?
😉
December 1st, 2007 at 23:34
AIDS … ada dimana²
December 2nd, 2007 at 05:57
melawan AIDS dari diri sendiri aja dulu, kalo kita gak pake narkoba, tidak *njajan* atau sex bebas itu udah mendukung pencegahan AIDS. Kalo lebih lanjut: jangan singkirkan ODHA, ajak kenduri, ajak pertemuan RT/RW, silaturahmi ke rumah ODHA, kalo mau kerja ya diterima, kalo jadi rekan kerja kita jangan disiriki……sanggup??? Anak kecil dengan HIV/AIDS sebagian besar transmisi dari ortu yang pengindap, sekarang semakin banyak anak dari pengindap AIDS. Sanggupkah kita tidak mendiskriminasikan anak anak itu??? Banyak lho PR kita tentang AIDS.
December 3rd, 2007 at 01:23
@ arek waru : mungkin pak dokter punya program buat tugupahlawan.com yang bisa membantu penderita AIDS? so setidaknya jiwa sosial di TPC bisa meningkat 🙂
December 4th, 2007 at 05:27
barusan baca, ukuran HIV tuh jauh lebih kecil daripada pori-pori kondom lho.. jadi ya percuma aja pake kondom.. (bener gak pak dokter waru?)
celakanya, mereka yang jadi aktifis bagi-bagi kondom ini pulangnya ada yang ambil beberapa, lah malah coba-coba!!!
semua serba refot… hanya iman dan taqwa yang mampu mengandalikannya..
December 1st, 2008 at 13:48
JANGAN PERNAH TAKUT PADA HIV ATAU AIDS TAPI TAKUT PADA DOSA NYA……………